Difteri adalah suatu penyakit akut terutama menyerang tenggorok, hidung dan ada kalanya menyerang selaput lendir atau kulit serta kadang – kadang mata. Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynerbcterium Diphther tipe gravis, mitis atau Corynerbcterium yang telah terinfeksi virus sehingga bakteri mampu membuat toxin (racun). Pada penderita Difteri yang terlambat ditangani dapat terjadi sumbatan jalan nafas, gagal jantung yang menyebabkan kematian. Difetri menular melalui kontak dengan penderita atau carrier (pembawa). Carrier adalah orang yang membawa kuman difteri tapi tidak menimbulkan gejala namun mampu menularkan kepada orang lain sampai 6 bulan. Difteri merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
GEJALA:
- Batuk Pilek
- Demam
- Nyeri Tenggorokan
- Ditemukan selaput keabu-abuan disekitar tonsil (amandel) atau disekitar langit-langit mulut.
- Leher yang membengkak dan lunak.
- Anak yang tidak mendapat imunisasi atau lengkap imunisasinya
- Orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi
- Orang yang kontak dengan penderita difteri tanpa menggunakan APD ( Alat Pelindung Dasar) seperti masker dll.
Dewasa ini difetri menyerang semua golongan umur, kajian epidemiologi menunjukkan hampir 90% kasus tidak mendapat imunisasi dasar saat bayi atau imunisasi yang tidak lengkap.
Pencegahan
- Pemberian Imunisasi pada saat bayi, balita anak, usia sekolah dan dewasa.
- Bila disekitar anda (keluarga, kerabat, teman, dll.) ditemukan penderita difteri maka pastikan anda dan keluarga anda mendapat obat untuk profilaksis (pencegahan) dan obat harus diminum sampai habis sesuai dengan aturan yang diberikan petugas kesehatan.
- Hindari kontak langsung atau selalu gunakan masker bila kontak dengan penderita difteri.