Sulit makan merupakan sebagian besar keluhan orang tua saat datang ke dokter anak. Orangtua masih beranggapan bahwa solusi sulit makan adalah pemberian vitamin / suplemen sehingga mereka seringkali meminta dokter meresepkan vitamin penambah nafsu makan. Permasalahan lain yang sering terjadi yakni anak hanya mau makanan cair / lunat karena sulit mengunyah / menelan, anak langsung menangis atau berlari menjauh saat melihat sendok / piring, menyemburkan makanan serta keterlambatan untuk makan mandiri.
Sulit makan berkepanjangan berakibat menurunnya asupan kalori yang dibutuhkan sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dampak sulit makan pada awalnya berpengaruh terhadap berat badan (tetap / dapat turun) kemudian akan memengaruhi tinggi badan serta status gizi. Pemberian edukasi mengenai praktek pemberian makan kepada orangtua sangat diperlukan.
Kegiatan “Seminar Awam Bijak Menghadapi Anak Sulit Makan” ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran orangtua dalam menghadapi anak yang sulit makan. Peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran orangtua diharapkan akan mengurangi kesalahpahaman dalam praktik pemberian makan, dengan demikian menurunkan kejadian malnutrisi dan mempermudah aplikasi optimalisasi nutrisi pada keluarga yang tidak jarang menjadi salah satu sumber masalah bagi keluarga, khususnya orangtua.